Notification

×

Iklan

Iklan

Penguatan Kebijakan Pendanaan Inovatif untuk Konservasi dan Ekonomi Pesisir dan Laut

Kamis, 20 Juni 2024 | Juni 20, 2024 WIB Last Updated 2024-06-27T13:56:15Z
Doc: Oceans for Prosperity (LAUTRA), Direktur Eksekutif ICCTF, Dr. Tonny Wagey, Sulastri H.I. Rasyid, S.Pi.,M.Si, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu
Kupang | Detik Sarai - Kegiatan Oceans for Prosperity (LAUTRA) merupakan upaya nyata dari Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi laut dan perikanan terumbu karang, serta membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat lokal di 11 Provinsi, juga Nusa Tenggara Timur (NTT). Program LAUTRA mencakup empat komponen 3 utama, salah satunya fokus pada Pembiayaan Berkelanjutan untuk Konservasi Terumbu Karang dan Mata Pencaharian Masyarakat dan didukung oleh dana Hibah Pro-Blue melalui World Bank (WB) serta dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). 


Kementerian PPN/Bappenas bersama ICCTF dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur menggelar Entry Meeting Oceans for Prosperity – LAUTRA komponen 3 bertema Strategi Penguatan Kebijakan Pendanaan Inovatif untuk Konservasi dan Ekonomi Pesisir dan Laut, Pada Kamis (20/06/2024) di Hotel Harper Kupang.


Kegiatan tersebut merencana implementasi komponen 3 LAUTRA, khususnya dalam penyusunan strategi pembiayaan berkelanjutan untuk infrastruktur kawasan konservasi laut dan pengembangan UMKM serta membangun sinergi dengan para pemangku kepentingan di NTT. Khususnya daerah provinsi NTT, program Lautra akan difokuskan pada dua Kawasan Konservasi Perairan (KKPN) Laut Sawu dan KKPD Selat Pantar - Alor.


Turut dihadiri, Kementerian PPN/Bappenas ICCTF, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur, LSM/NGO, Lembaga Keuangan, Universitas/Lembaga Pendidikan, Media, Lembaga Donor dan Mitra Pelaksana.


Acara Tersebut dibuka Sulastri H.I. Rasyid, S.Pi.,M.Si selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, menyambut baik adanya kegiatan LAUTRA diwilayahnya dan mengajak semua pihak menjaga Laut melalui konservasi perairan, berbasis Desa, Adat & Religi.


Lebih lanjut, dalam pidato pembukaannya Moh. Rahmat Mulianda selaku Direktur Kelautan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Bappenas saat ini sebagai langkah awal untuk mengembangkan blue finance di wilayah NTT. 


“Melalui kajian pemetaan potensi dan strategi pengembangan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat yang berada dalam kawasan maupun area sekitarnya yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi,” Ujarnya.


Selanjutnya, Direktur Kelautan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan bahwa, program Lautra sejalan dengan rencana capaian RPJMN 2025-2029 yang akan menjadi pedoman pembangunan nasional bagi pemerintah yang akan datang.


Dalam kesempatan itu, Rahmat juga menekankan bahwa Proyek LAUTRA merupakan Inisiatif Revolusioner untuk Pembiayaan Inovatif dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir.


Direktur Eksekutif ICCTF, Dr. Tonny Wagey menjelaskan bahwa kegiatan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) melalui Komponen 3 Proyek Ocean for Prosperity (LAUTRA) memperkenalkan strategi pendanaan inovatif untuk konservasi dan ekonomi pesisir yang bertujuan untuk memperkuat kerangka kebijakan dan mengembangkan investasi jangka panjang dalam sektor ekonomi biru guna meningkatkan pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi dan perikanan, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.


Kegiatan tersebut akan dilaksanakan oleh Mitra yang mencakup kunjungan ke lokasi target intervensi LAUTRA di NTT yang merupakan bagian dari WPP 573 dan diskusi dengan para pemangku kepentingan.


“Dukungan dari Pemerintah Nusa Tenggara Timur, terutama terkait data dan informasi kawasan konservasi, sangat kami harapkan untuk kelancaran implementasi program ini,” Jelasnya.


Menurut Dr. Tonny Wagey bahwa, inovasi pendanaan yang dikembangkan melalui program Lautra ini merupakan salah satu kunci keberhasilan program pemerintah dalam melindungi ekosistem terumbu karang Indonesia.


Instrumen pendanaan, seperti Coral Bond adalah obligasi yang sangat menarik bagi para investor yang saat ini menjadikan keberhasilan konservasi ekosistem sebagai dasar pembayaran keuntungan investasi berdampak yang marak di seluruh dunia.


Red/AH