Notification

×

Iklan

Iklan

Gelar Pertemuan Perlindungan Anak Nasional se-Asia di Indonesia; Lindungi Anak Dan Manfaatkan Pengetahuan Lokal

Rabu, 15 Mei 2024 | Mei 15, 2024 WIB Last Updated 2024-05-15T12:09:43Z
ChildFund International se-Asia di Indonesia, di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur
Kupang | Detik Serai - Lembaga pengembangan global yang berfokus pada anak, ChildFund International bersama Yayasan Cita Masyarakat Madani (Yacita), menyelenggarakan Pertemuan Perlindungan Anak Nasional yang bertepatan dengan Pertemuan Perlindungan Anak se-Asia, sebagai upaya memperkuat perlindungan anak dengan memanfaatkan pengetahuan lokal dan praktik terbaik dalam sebuah kerangka kerja yang komprehensif.


Kegiatan berlangsung di Kupang selama tiga hari 14 s/d 17 Mei 2024, dengan melibatkan peserta dari 8 Provinsi di Indonesia dan juga dari beberapa negara di Asia yaitu Filipina, Srilanka, Timor Leste, India bersama dua Staf ChildFund International dari Amerika.


Child Protection and Advocacy Specialist ChildFund International di Indonesia, Reny Haning menyebut, banyak upaya intensif untuk melindungi anak-anak secara Global, namun masih ada kesenjangan. ChildFund memanfaatkan pengetahuan dan praktik lokal secara efektif.


“Selama ini kami fokus meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang kerentanan dan risiko di kalangan anak-anak, pemuda, keluarga, masyarakat dan Lembaga. ChildFund juga melakukan penelitian tentang eksploitasi dan kekerasan seksual online terhadap anak, kampanye perlindungan siber. Dan mendukung sekolah mengembangkan standar perlindungan anak di Tingkat nasional dan global” papar Reny.


Sehingga, Reny mengungkapkan tujuan diselenggarakan kegiatan ini yakni untuk memperkuat jaringan kerjasama, berbagi pengetahuan, dan mengidentifikasi tantangan serta solusi yang berkelanjutan dalam melindungi anak-anak di Indonesia.


Sementara itu, kasus kekerasan terhadap anak di NTT tercatat sebanyak 136 kasus. Hal ini diungkapkan Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ir. F.B. Didiek Santoso.


"Berdasarkan data yang kami terima dari hasil Simfoni PPA, di NTT ada 136 korban anak, yang didominasi dari Kota Kupang, Ngada dan TTS. Korban anak tertinggi ini, rentan usianya dari 13 sampai 17 tahun" Tutupnya


Red/AH (Moa Gz)