Notification

×

Iklan

Iklan

Asten Bait Mendorong Masyarakat dan Pemerintah Untuk Kembali Menata Fatuleu

Kamis, 16 Mei 2024 | Mei 16, 2024 WIB Last Updated 2024-05-16T03:46:09Z
Ketua Umum Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu (IKIF), Asten Bait
Kupang | Detik Sarai - Ketua Umum Ikatan kaum intelektual Fatuleu (IKIF), Asten Bait mengajak masyarakat dan pemerintah kabupaten untuk kembali menata taman wisata Gunung Fatuleu


Sejak 2015 pemerintah kabupaten kupang menjadikan Gunung Fatuleu menjadi salah satu taman wisata di Kabupaten yang digadang-gadang sebagai gunung raksasa Kabupaten Kupang. 


Wisata gunung Fatuleu merupakan salah satu taman wisata Kabupaten Kupang, sejak dijadikan sebagai salah satu taman wisata cukup membantu masyarakat Fatuleu dan memperkenalkan budaya-budaya lokal Fatuleu di kalangan masyarakat Kabupaten Kupang terkhususnya dan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya. 


Awalnya, Fatuleu dikenal sebagai salah satu taman wisata dengan sejuta pemandangan indah serasa taman Firdaus, masyarakat Kabupaten Kupang maupun wisatawan dari luar Kabupaten Kupang sering berkunjung dan ketika wisatawan semakin banyak yang berkunjung di gunung Fatuleu, semakin membantu masyarakat, dengan adanya pengunjung maka masyarakat lokal yang bertempat tinggal di bawah gunung Fatuleu bisa dengan mudah menjual hasil-hasil alam Fatuleu seperti kelapa muda dan hadirnya gunung Fatuleu cukup membantu kios-kios di pinggiran jalan menuju taman wisata. 


Namun seiring berjalannya waktu, gunung Fatuleu keliatannya tidak terurus, seperti penataan, kebersihan dan pengelolaannya. 


"Saya melihat itu sebagai sebuah masalah, karna ketika itu tidak terurus maka akan berpengaruh pada daya tariknya dan kurangnya wisatawan yang berkunjung nantinya, sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat serta perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan taman wisata ini."


Menurutnya, ia berharap pemerintah Kabupaten Kupang kembali memperhatikan Taman Wisata tersebut,


"Saya berharap Pemerintah Kabupaten Kupang bisa memperhatikan itu sehingga pengelolaan serta penataan taman wisata bisa kembali terurus seperti mulanya."


Red/AH (AB)