Notification

×

Iklan

Iklan

Penurunan Stunting di Kab. Kupang, Jadi Gerakan Bersama Masyarakat Lawan Stunting

Minggu, 04 Februari 2024 | Februari 04, 2024 WIB Last Updated 2024-02-04T07:44:18Z
Kupang | Detik Sarai.Com - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama mitra kerja Komisi DPR RI melaksanakan kegiatan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Nonbes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Jumat (2/2/2024).



Hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN NTT, dr. Elsa Pongtulurun, Wakil Bupati Kabupaten Kupang, Jerry Manafe, Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Daniel Taimenas, Kadis P2KBP3A Kabupaten Kupang, dr. Tjokorda Swastika, serta undangan lainnya. 



Melki Laka Lena, sapaan akrab Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan dalam Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting (RUN PASTI), kerja penurunan stunting melibatkan semua kementerian lembaga dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa-kelurahan. Menurutnya kerja penurunan stunting ini bisa berhasil apabila masyarakat turut membantu.


“Jadi kerja Stunting ini jangan dilihat sebagai program pemerintah. Kerja program stunting ini harus dilihat sebagai sebagai perpaduan antara program pemerintah dan gerakan masyarakat. Kalau tidak ada gerakan masyarakat secara masif yang  membantu pemerintah, rasanya mau kita turunkan semua aparat pemerintah maupun tni/polri juga terlibat, itu juga masih sulit tanpa partisipasi dan peran juga dari masyarakat yang hebat,” ungkap Melki.



Dikatakan Melki Laka Lena, penanganan masalah stunting harusnya sama seperti penanganan covid-19.


“Jadi stunting ini harus dihadapi, sama kita hadapi covid.  Covid itu berhasil karena seluruh masyarakat terlibat juga tangani diluar pemerintah. Jadi sekarang ini tugas kita bersama adalah program stunting ini, dari program ini yang dianggap sebagai program pemerintah harus jadi bagian dari gerakan masyarakat,” ungkap Ketua Golkar NTT ini.



Sementara Wakil Bupati Kabupaten Kupang, Jerry Manafe dalam kesempatan itu mengajak masyarakat untuk ikut membawa anak balita mengikuti bulan timbang pada bulan Februari 2024 ini sebagai langkah deteksi dini stunting. 


“Untuk bulan februari ini akan diadakan penimbangan untuk anak yang Stunting dan dengan hasil penimbangan itu menjadi dasar kita untuk bekerja lebih keras lagi agar di bulan Agustus kita bisa menekan angka Stunting turun menjadi 10%. Untuk kabupaten Kupang penurunan Stunting yang terbaik adalah puskesmas Amarasi. Kemudian masih ada 5 puskesmas yang masih dalam proses pencegahan penurunan Stunting dan tugas penting dari kader dan orang tua adalah mengantarkan anaknya yang stunting untuk mengikuti penimbangan,” ajak Jerry.



Ia juga mengatakan para Kader Posyandu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran secara benar.


“Kemudian untuk para kader pada saat melakukan penimbangan ataupun pengukuran untuk anak yang Stunting tolong lakukan dengan benar karena banyak kasus yang terjadi ketika melakukan pengukuran akan banyak terjadi kesalahan yang mengakibatkan angka Stunting naik. Sebagai contoh di Takari banyak anak yang tidak mengalami Stunting ketika dilakukan pengukuran anak tersebut mengalami stunting dan akibatnya adalah angka Stunting di Takari yang sebelumnya hanya 40 anak meningkat menjadi 300 anak, “ Tutup Jerry.



Red/AH