Notification

×

Iklan

Iklan

Melki Laka Lena Bersama BKKBN Prov. NTT Terus Genjot Penurunan Stunting

Sabtu, 12 Agustus 2023 | Agustus 12, 2023 WIB Last Updated 2023-08-12T15:03:07Z

ALOR | DETIKSARAI.COM - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena mengatakan banyak orang Alor di Negeri ini yang menjadi orang besar seperti Kapolda NTT, Jhoni Asadoma, Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah, Brigjen Pol. Dayan Victor Imanuel Blegur, dan masih banyak orang Alor yang hebat di luar yang bekerja di berbagai sektor. Untuk itu Ia meminta masyarakat Alor memperhatikan anak agar tidak terkena stunting sehingga nantinya bisa menjadi penerus orang - orang Alor yang hebat ini. 



"Kita harus menjaga penerus orang - orang hebat ini dengan cara mencegah stunting pada anak," ajak Melki Laka Lena dalam kegiatan Promosi dan Kie Program Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Hotel Kenari Alor, Jumat, 11 Agustus 2023.



Dikatakan Melki Laka Lena, Presiden Jokowi menaruh perhatian secara khusus dalam menangani stunting di Indonesia karena stunting sangat mengganggu perkembangan generasi bangsa Indonesia. 



"Bapak ibu sekalian, bapak Jokowi menaruh perhatian secara khusus dalam menangani stunting di Indonesia. Makanya hari ini kami turun ke NTT, turun ke Alor ini untuk melakukan kampanye percepatan penurunan stunting. Karena anak yang terkena stunting maka akan mengganggu perkembangan generasi di Bangsa ini. Oleh karena itu kami bersama BKKBN terus mendorong percepatan penurunan stunting di Indonesia dan di NTT ini," Ujar Melki. 



Ketua Golkar NTT ini juga mengatakan kerja untuk penurunan stunting merupakan kerja semua pihak, bukan kerja dari Pemerintah saja. 



"Ini sama halnya kita kerja pandemi Covid-19, yang kerja secara bersama-sama. Stunting juga kita harus kerja bersama. Pemerintah kerja dengan programnya, kita non pemerintah kerja dengan cara kita. Bapak Jokowi sudah pesan bahwa kerja pencegahan stunting dimulai dari pusat hingga ke Desa/Kelurahan itu yang menjadi ujung tombaknya adalah BKKBN. Saya mau sampaikan bahwa urusan stunting ini urusan kita semua, jadi kita semua yang ada di sini yang mengikuti acara ini, maka setelah dari sini mohon diteruskan kepada masyarakat lain yang tidak hadir di sini, " Katanya. 



Melki Laka Lena juga meminta masyarakat memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan anak karena merupakan waktu emas untuk pemenuhan gizi anak demi mencegah stunting. Selain itu masyarakat diminta memperhatikan gizi ibu hamil maupun yang lagi menyusui dan bagi para ibu yang baru melahirkan dianjurkan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). 



Sementara Bupati Alor, Amon Djobo dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengapresiasi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena yang memiliki perhatian khusus terhadap kabupaten Alor walaupun bukan daerah pemilihannya. 



"Bapak Melki ini saya punya teman, sahabat, yang mempunyai hati nurani yang sangat baik untuk daerah ini. Pertama Rumah Sakit Umum kita punya di sini, itu perjuangan bapak Melki Laka Lena, dan hampir 32 Puskesmas di sini merupakan bantuan bapak Melki Laka Lena. Dari 32 ini masih tersisa 6 saja yang belum dibangun, hal ini semuanya karena jasa baik bapak Melki Laka Lena. Lalu saya komunikasi dengan beliau, bahwa 6 Puskesmas ini akan dibangun di tahun anggaran 2024 mendatang, ini sangat luar biasa. Bapak Melki ini sangat baik, walaupun bukan Dapilnya tetapi beliau membantu daerah ini dengan tulus. Waktu Covid-19 bapak Melki bantu obat-obatan, alat kesehatan, dan juga dokter, " Pungkas Bupati Amon. 



Terkait penanganan stunting di Kabupaten Alor, Bupati Amon mengatakan pada tahun 2020 angka stunting di Alor mencapai sekitar 27 persen. Tahun 2022 turun menjadi 11,1%. Dan target setelah evaluasi pada bulan September nanti turun menjadi 7 atau 8 persen.



"Stunting ini, kita semua harus turun untuk bekerja melawan stunting ini. Kalau mau generasi kita bagus maka kita semua harus kerja. Di Alor sendiri masih ada lima kecamatan yang masih cukup tinggi. Sehingga diharapkan agar saat evaluasi nanti angkanya semakin turun menjadi 7 atau 8 persen. Yang kita harapkan adalah di tahun 2024 atau 2025 nanti angka stunting di Alor turun menjadi 0%, " Tutup Bupati Amon. 



Acara ini juga dihadiri Ketua Tim Kerja Peningkatan Advokasi, KIE, Data dan Informasi BKKBN Prov NTT, Dwi Indrastuti, Mantan Bupati Alor 2 Periode, Ans Takalapeta, Ketua DPD II Golkar Alor, Aksa Yuniorita Blegur dan para anggota DPRD Kabupaten Alor dari Partai Golkar serta pengurus Golkar dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Alor.



Red/AH