 |
KUPANG | DETIKSARAI.COM - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1944, NKRI & Bhineka Tunggal Ika). Bertempat di GMIT Jemaat Marturia, Oesapa Selatan, Kota Kupang, Selasa (18/07/2023).
Pada kesempatan ini, politisi dari Partai Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena mengajak masyarakat selalu menanamkan dalam pikiran dan perbuatan nilai-nilai empat pilar kebangsaan sehingga bisa berkontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara serta dilandasi cinta tanah air.
"Bapak ibu sekalian kita itu mempunyai empat pilar kebangsaan. Seperti kita mendirikan rumah maka ada dasarnya, begitu juga dengan bangsa kita. Bangsa kita memiliki empat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh, " Ucap Melki
Politisi Partai Golkar itu mengatakan Pancasila menjadi ideologi bangsa dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan atau cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional.
"Saya sudah jalan ke tanah Timor, ke Sumba dan dimana pun, disini saya bilang Pancasila itu dasar negara yang paling pertama yang harus dijaga," Ujarnya dengan tegas
Melki Laka Lena dalam kesempatan ini juga menegaskan bahwa UUD 1945 adalah Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan merupakan hukum dasar yang menjadi sumber dasar dari seluruh perundang-undangan di Indonesia.
Dirinya menambahkan juga masyarakat agar selalu menjaga negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kita Indonesia sangat kaya budaya, bahasa dan lainnya. Jangankan Indonesia, di NTT saja sudah banyak perbedaan. Untuk itu kita perlu satu dalam NKRI, " Kata Politisi Partai Golkar itu
Ketua Golkar NTT ini juga mengatakan Bhineka Tunggal Ika bukan sekedar slogan, namun merupakan gambaran dari bangsa Indonesia yang mulai dari Sabang sampai Merauke dengan banyak perbedaan namun tetap satu.
"Slogan tersebut memiliki gambaran yang sesuai dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dari Sabang sampai Merauke. Walaupun terpisah, masyarakat merupakan satu kesatuan, yakni warga negara Indonesia," Tutup Ketua Panja RUU Kesehatan ini.
Red/AH
