Notification

×

Iklan

Iklan

Melki Laka Lena Mengajak Ibu Hamil Agar Konsumsi Makanan Bergizi Untuk Mencegah Stunting

Sabtu, 29 Juli 2023 | Juli 29, 2023 WIB Last Updated 2023-07-29T14:50:47Z

MABAR | DETIKSARAI.COM - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama mitra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Aula Uced Center, Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Sabtu 29 Juli 2023.




Turut hadir Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, Perwakilan pimpinan BKKBN NTT, Andreas Asan, Tokoh Masyarakat Frans Sarong, Adrianus Agal serta undangan lainnya. 



Melki Laka Lena sapaan akrab Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kesempatan tersebut meminta ibu - ibu hamil agar mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga anak yang lahir nantinya tidak terkena stunting. 



"Jadi di rumah kalau ada ibu hamil tolong untuk perhatikan dan didahulukan kesehatan dan makanan bergizi agar kondisi bayi dan ibunya tetap terjaga sampai melahirkan sehingga menghindar dari kategori anak stunting, " Pesan Melki. 



Ketua Golkar NTT ini juga meminta para ibu agar mengecek kesehatan secara rutin di posyandu atau puskesmas. 



"Ibu - ibu hamil baik hamil tua ataupun hamil muda agar rutin untuk mengecek kesehatan atau kondisi kesehatan di posyandu atau puskesmas karena biasanya itu kita jarang cek kesehatan sehingga kita tidak tau kondisi kesehatan ibu hamil ataupun kondisi bayinya. Sering melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui perkembangan janin," ajak Melki Laka Lena. 



Melki juga menghimbau kepada orang tua untuk memperhatikan pasangan yang akan menikah. 



"Kemudian pasangan yang akan menikah ini peran dari orang tua untuk mengontrol itu sangat penting, berikan pengetahuan, pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilan, merawat bayi biasanya persoalan yang sering terjadi untuk ibu hamil itu berkaitan dengan pola makan karena di rumah itu budaya kita adalah laki-laki atau ayah itu makan duluan, jadi ikan, daging,dan sayur itu kasih ayah makan sedangkan ibu hamil makan sisanya budaya ini yang salah selama ini dan harus dirubah kalau ada ibu hamil di rumah maka prioritaskan makan bergizi itu untuk ibu hamil, hal ini dilakukan maka akan menjaga kesehatan ibu hamil atau sedang menyusui," ungkap Melki. 



Sementara Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng mengungkapkan dari hasil penimbangan bulan Agustus 2022, prevelensi stunting di Manggarai Barat mencapai 15,9% atau balita 23.657. Sedangkan pada penimbangan bulan februari 2023 turun menjadi 9%.



"Target provinsi itu kita harus satu digit dan kita sudah bisa buat 9%. Kita masih tersisa 2130. Walaupun kita tersisa 2130 tetapi ini menjadi beban. Persoalan ini akan mempengaruhi pola pikir kita, mempengaruhi daya pikir kita, " Ungkap dr. Yulianus Weng. 



dr. Yulianus Weng juga mengungkapkan bahwa jika bayi yang terkena stunting maka akan terjadi Lost Generation. 



"Kalau balita kita banyak yang terkena stunting maka nanti kita kedepannya akan mengalami lost generasi, generasi kita akan hilang. Kalau bermasalah di tangannya maka dia masih bisa bergerak, tapi kalau otaknya yang bermasalah itu jadi masalah yang sangat serius karena kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari, " ungkapnya. 



dr. Yulius juga menjelaskan ada dia jenis intervensi penanganan stunting yaitu spesifik dan sensitif.



"Yang dikerjakan oleh orang kesehatan itu namanya spesifik hanya mempengaruhi 30% dalam upaya penurunan stunting. Kalau yang namanya sensitif tadi itu melibatkan orang banyak yang mempengaruhi 70% dalam upaya penurunan stunting. Jadi sekarang ini kita rubah mindset kita punya bahwa kerja stunting itu kerja bersama," tegasnya.



Andreas Asan, Ketua Juang Kencana Perwakilan BKKBN NTT mengatakan, untuk mengatasi persoalan stunting harus melibatkan semua unsur dalam masyarakat, karena isu stunting sudah menjadi isu global, nasional dan regional. 



"Karena stunting pada saat ini memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi masyarakat di Indonesia ini dan juga di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini. Kalau kita bersatu, maka kita bisa melawan stunting dan pembangunan di Kabupaten ini akan berjalan dengan baik atau berkelanjutan. Maka saya mengajak kita semuanya untuk melawan stunting," ajak Andreas. 




Red/AH