 |
Kupang | DetikSarai - Lembaga Pengawas Penyelenggara Triaspotika Republik Indonesia (LP2TRI) merupakan sarana bagi masyarakat Pencari Keadilan untuk perjuangkan Kebenaran dan keadilan. Salah satu kasus yang saat ini menjadi sorotan Publik yaitu upaya Kriminalisasi terhadap Romo Pasachal di Kepulauan Riau, Rabu, (15/03/2023).
Ketua Umum LP2TRI, Hendrikus Djawa mengatakan akan melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga bersama lembaga yang berwenang lainnya.
"Ketua Umum LP2TRI Melaporkan ke Bpk Presiden Joko Widodo, Kompolnas RI, Kapolri, KOMNASHAM RI dan Pihak LPSK serta pihak-pihak berwenang lainnya untuk Membantu Romo Pasachal Agar Tidak Dikriminalisasi Oleh Penyidik Polda Kepulauan Riau" Tegas Ketum lP2TRI
Romo telah berjuang dan membantu Para Korban Ketidakadilan atau perdagangan orang yang terjadi di Kepulauan Riau, bukannya di lindungi atau diberikan apresiasi oleh penegak hukum tetapi sebaliknya mendapat upaya kriminalisasi terhadap Romo Pasachal.
"Secara Lembaga telah kami laporkan langsung ke Pak KAPOLRI untuk menjadi Atensi Khusus MABES POLRI sehingga Pemeriksaan di Penyidik Polda Kepulauan Riau benar-benar ada dasar hukumnya serta Alat Bukti Permulaan cukup kalau tidak maka MABES POLRI bentuk Satgas Trafiking untuk bongkar jaringan Mafia perdagangan orang sesuai Laporan Romo Pasachal sehingga akan ketahuan kebenaran laporan Romo atau tidak." Beber Hendrikus
Lebih Lanjut, Hendrikus meminta kepada pengacara Romo Pasachal segera membuat surat ke LPSK, "Kami juga minta Pengacara Romo Pasachal agar segera buat surat ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia (LPSK) untuk lindungi Romo Pasachal pada saat proses hukum berjalan." Pintanya
Ketum LP2TRI juga menambahkan "Kami juga pernah bongkar jaringan Mafia Trafiking di Polda NTT yang menurut Saksi adanya Suap ke Mantan Kapolda NTT untuk menutupi Kasus Trafiking di Nusa Tenggara Timur dan Saksi kami adalah Anggota POLDA NTT sendiri. Sehingga apa yang terjadi pada Romo Pasachal itu jelas ada upaya Kriminalisasi, sama halnya dengan bongkar jaringan kasus Trafiking resikonya itu cukup berat. Tutup Hendrikus dengan mencontohkan kasus besar yang pernah mereka Tangani
