Notification

×

Iklan

Iklan

Dari 13 Nama, Siapa Yang Menjadi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh

Minggu, 05 Maret 2023 | Maret 05, 2023 WIB Last Updated 2023-03-05T12:19:34Z

Bireuen | DetikSarai - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi Aceh menggunakan sistem "e-voting" untuk memilih pimpinan periode 2022-2027 pada musyawarah wilayah (musywil) yang berlangsung di Gedung MBS Lantai II Kompleks pendidikan masjid Taqwa Bireuen , 05 Maret 2023.



"Pemilihan dengan e-voting' ini baru yang pertama kali dipakai di musywil Muhammadiyah Aceh. Sebelumnya penghitungan yang pakai 'real count'," dengan sistem "e-voting", hasilnya bisa langsung diketahui secara langsung begitu pemilihan rampung dengan estimasi waktu pelaksanaan pemungutan suara sekitar dua jam. Kata Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Almanar S.H, M.H.



"Kami menyimulasikan dalam waktu dua jam insya Allah selesai. Ada 6 bilik untuk pemilihan itu," kata M. Yamin yang juga anggota panlih . Saat ini, kata Yamin, ada 32 calon tetap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh yang siap untuk dipilih pada musywil kali ini.



Sementara itu, Ketua Panitia Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Ke-39 Aceh A. Malik Musa memastikan persiapan Musywil Muhammadiyah Aceh sudah berjalan cukup baik, baik pra-musywil hingga kegiatan-kegiatan dalam hajatan persyarikatan tersebut.



"Musyawarah Wilayah merupakan forum tertinggi di Muhammadiyah tingkat wilayah. Ada tiga agenda pokok yang diawali upacara pembukaan pada Sabtu, 4 Maret 2023, selanjutnya Agenda laporan pelaksanaan program PW Muhammadiyah selama lima tahun, yakni 2015-2020, kemudian menyusun program untuk periode ke depan bagi pimpinan baru periode 2022-2027.



"Periode pimpinan lima tahun lalu habis di 2020, tapi ditambah dua tahun karena ada COVID-19. Agenda ketiga, memilih 13 pimpinan dari 32 orang yang sudah ditetapkan sebagai calon tetap".



Pemilihan ketua PW Muhammadiyah Aceh sedikit berbeda, sebab pemilik suara terbanyak dalam pemilihan nanti tidak langsung otomatis menjadi ketua.



"Nanti kan terpilih 13 pimpinan harian, Mereka ini akan bermusyawarah dulu, pemilik suara terbanyak siap tidak jadi ketua? Kalau tidak siap, ya, urutan kedua, dan seterusnya. Dimusyawarahkan.”



Sesuai dengan pedoman, mereka memilih 13 nama dari 32 calon anggota PWM Aceh 2022 - 2027. Berikut ini adalah 13 anggota yang akan menduduki kursi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh (PWM Aceh) periode 2022 - 2027.


1. A. Malik Musa : 308 Suara


2. Ichwanul Fitri : 281 Suara


3. Taqwaddin Husen : 263 Suara


4. Abrar Zym : 248 Suara


5. Ali Abu Bakar : 229 Suara


6. M. Zardan Araby : 219 Suara


7. Aslam Nur : 204 Suara


8. Hermansyah Adnan: 187 Suara


9. Amiruddin Husein : 176 Suara


10. M. Yamin : 175 Suara


11. Muharrir Asy'ari : 165 Suara


12. Nasrul Zaman : 162 Suara 


13. Taufiq A. Rahim : 152 Suara



Sedangkan Musywil 'Aisyiyah Aceh Tetapkan Pimpinan Baru



Musywil 'Aisyiyah Ke-39 sudah selesai digelar sejak tanggal 04 Maret 2023 di Universitas Muhammadiyah Mahakarya (UMMAH) Bireuen, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Musyawarah tersebut menetapkan pimpinan baru dari Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) periode 2022-2027.



Lima anggota Pimpinan terpilih ‘Aisyiyah Aceh masa jabatan 2022-2027 


1. Asraf, 



2. Nurhayati RA, 



3. Sarwati Sofyan, 



4. Nurhayati MS,



5. Zaidar Jaafar. 



Kegiatan pemilihan berlangsung lenggang tidak berdesakan dan hasil yang di capai dalam menggunakan sistem E-Voting berlangsung dengan baik.



"Musywil 'Aisyiyah Ke-39 yang merupakan momentum periodik yang sangat penting bagi gerakan 'Aisyiyah, merupakan momentum yang merefleksikan peran 'Aisyiyah terhadap kemajuan masyarakat terutama perempuan dan anak."



Musyawarah ini juga menekankan bagaimana tantangan ke depan yang semakin kompleks. Selain itu, juga bagaimana menyusun strategi gerakan yang memberi solusi atas permasalahan umat dan bangsa.



"Dalam musyawarah ini juga disampaikan risalah perempuan berkemajuan yang merupakan keputusan Muktamar 'Aisyiyah Ke-48 di Solo, di dalamnya mengandung beberapa karakter dan komitmen. Mudah-mudahan kami semua di dalam 'Aisyiyah mampu menginternalisasi dan menyebarluaskannya.”