DetikSarai | Takengon - Puluhan Komunitas dan Sanggar Seni Gayo Berbadan Hukum (BH) yang berada di Kabupaten Aceh Tengah mendesak semua pihak agar melanjutkan dan mendukung Musyawarah Seniman (MUSA) Dewan Kesenian Aceh Tengah (DEKATE).
Hal tersebut merupakan salah satu rumusan yang berhasil disepakati dalam rapat dan silaturrahmi “ngupi murum” puluhan pelaku seni dan budaya Gayo dan Komunitas dan Sanggar Seni Gayo Berbadan Hukum (BH) di cafee Gaya Ngile Ujung Gergung Asir Asir Takengon Jumat, 06 Januari 2023.
Penggagas acara dari Komunitas Teater Reje Linge (TRL) dan Komunitas Seni Budaya Lintas Gayo (KSBLG) melalui Salman Yoga S menyampaikan pentingnya sebuah organisasi yang menaungi seluruh komunitas, seniman, klop Didong dan pelaku seni lainnya di Tanah Gayo.
“Organisasi kesenian seperti Dewan Kesenian sangat penting, selain sebagai wadah komunikasi dan koordinasi seni dalam anggaran pemerintah ada hak seniman dan banyak seniman berkarya, berkreasi karena adanya lembaga seni. Yang paling penting hak seniman itu hanya boleh dan bisa disalurkan melalui Dewan Kesenian atau lembaga serupa sebagaimana amanah Undang undang Pemajuan Kebudayaan No. 5 tahun 2017”, jelas Salman yang disambut riuh oleh hadirin yang hadir.
Acara berlangsung secara kekeluargaan tersebut selanjutnya diisi dengan saran pendapat dari seluruh peserta yang hadir secara bergantian. Masing-masing pelaku seni menyampaikan keprihatinannya selama ini Kabupaten Aceh Tengah tidak mempunyai Dewan Kesenian.
Pimpinan Sanggar Uluh Guel Yusrizal menyampaikan selama ini dunia seni dan budayalah yang membangun peradaban Gayo, justru karena itu semua pihak sudah sepatutnya mendukung lanjutan Musyawarah Seniman (MUSA) Dewan Kesenian Aceh Tengah (DEKATE).
Sementara itu Azzam Musara, Onot Kemara mewakili seniman Didong Gayo menyatakan dukungannya secara penuh atas persatuan seniman Gayo.
“Jangan lagi kesenian kita terus dianak tirikan di tanah kita sendiri. Dari itu mari para seniman di Aceh Tengah bersatu, jangan mau diadu domba, jangan mau terus-terusan kesenian hanya dimanfaatkan dan menjadi alat saja tanpa diberdayakan”, jelasnya disambut tepuk tangan.
Liputan