Foto: Martinus Anunut bersama kedua orang tuanya |
DetikSarai, Kupang - Siapa yang masih ingat dengan sosok seorang mahasiswa politeknik negeri Kupang yang pernah viral dan heboh di media sosial dimasa pandemi covid-19 yang pernah di belikan smartphone oleh teman-teman kelasnya karena kebutuhan kuliah online namun dirinya tidak memiliki smartphone.
Dia adalah Martinus Anunut putra kelahiran Timor, Oetulu, 26 Maret 1995 Kabupaten TTU dan merupakan putra keempat dari 5 bersaudara
Kerja keras dan keuletannya semasa kuliah kini membuahkan hasil dan berhasil membanggakan kedua orangtuanya dengan menjadi salah satu wisudawan terbaik dengan perolehan IPK 3,74 termasuk lulusan Terbaik Ke-4 di Kampus Politeknik Negeri Kupang wisudawan periode 19 November lalu,
Saat diwawancarai wartawan, dirinya sangat merasa bersyukur kepada Tuhan karena menurutnya semua yang diperolehnya hingga saat ini bukan karena kehebatannya melainkan karena campur tangan dan pertolongan Tuhan
Pada situs yang membahagiakan tersebut, Martinus tak lupa berterima kasih kepada kedua orang tua yang mendampingi dan merawatnya sejak kecil "pokonya tidak ada kata lain selain terimakasih kepada Bapak dan Mama" Katanya
Kepada beberapa media ia juga mengaku Sangat berterimakasih kepada Dosen2nya yang telah membimbingnya semasa kuliah "Saya juga berterimakasih kepada Bapak dan ibu Dosen saya yang telah memberikan saya kompetensi dan membimbingnya dengan penuh kesabaran. Ujar Martinus
Semasa kuliahnya, Martinus juga mengaku banyak tantangan seperti persaingan dalam kelas namun ia mampu melewatinya dengan memiliki etitud dan perilaku yang baik terhadap teman-temannya
Putra kelahiran TTU tersebut menegaskan bahwa untuk pintar saja tidak cukup waktu kuliah namun diperlukan sebuah etitud yang baik "Kalau hanya pintar secara akademik itu tidak Baik, kita juga harus memiliki etitud yang baik " Ungkapnya
Martinus juga tak lupa berikan ucapan semangat dan mengingatkan teman-temannya yang masih sementara studi agar tetap semangat dan terus berjuang serta selalu mengandalkan Tuhan dalam keadaan apapun. "Untuk teman-teman yang masi berjuang tetap semangat dan terus berjuang, dan selalu andalkan TUHAN
Cerita ia di belikan HP oleh teman-temannya.
Diawal semester 4 mau semester 5 hpnya hilang waktu pandemi covid 19, pada saat itu tanpa ia ketahui teman-temannya berinisiatif membantu dengan membuat sebuah grup tanpa memasukkan dirinya kedalam grup, grup tersebut kemudian digunakan teman-temannya untuk menggalang dana, dan menyumbangkan secara sukarela mulai dari yang 10, 20, 50 hingga 100 ribu dari setiap temannya untuk membelikan Hp baru Untuknya, kepada media, ini dia mengakui Hp tersebut masih ia gunakan sampai sekarang.
Liputan