Notification

×

Iklan

Iklan

LSM JARA Kolaborasi bersama BPBA Laksanakan Pelatihan Mitigasi Bencana Menuju Desa Tangguh

Minggu, 27 November 2022 | November 27, 2022 WIB Last Updated 2022-11-27T14:54:44Z

DetikSarai, Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Bersama dengan LSM Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh menyelenggarakan Pelatihan Mitigasi Kebencanaan Menuju Desa Tangguh Bencana Tahun 2022 yang berlangsung di hotel Madinatul Zahra, Batoh, Banda Kegiatan pelatihan dibuka langsung oleh Fadmi Ridwan. SP. MA yang mewakili Kalak BPBA, Dr. Ilyas. MP.


Pada saat pembukaan Ketua Panitia dari LSM JARA Aceh, Subuki, SP melapokan bahwa acara ini terselenggara berkat adanya dukungan dari pokok pikiran dari H.T. Ibrahim. ST. MM Anggota DPRA komsi IV dari fraksi Demokrat yang bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh, yang dihadiri juga oleh Ketua Forum PRB Aceh Mohammad Hasan, Minggu (27/11/2022


“Pelatihan dilaksanakan selama dua hari yang menghadirkan 8 orang narasumber dengan kapasitas mumpuni dari tingkat provinsi. Peserta yang mengikuti pelatiha berjumlah 80 orang yang adalah para kader yang mendapatkan utusan dari desa masing – masing di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.” ucap Subuki.


Dalam sambutnya, H.T Ibrahim mengatakan bahwa pelatihan kesiap siagaan ini penting untuk dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana menganggulangi dampak terburut dari sebuah bencana yang terjadi. Dan dalam rangka mewujudkan Desa Tangguh Bencara di Aceh akan cepat untuk kita realisasikan.


“Kepada peserta yang sudah terpilih dalam pelatihan ini saya harapkan untuk dapat mengikutinya dengan serius, sehingga sepulang dari pelatihan ini dapat langsung menerapkan ilmu yang sudah didapat selama pelatihan di desanya masing – masing. Dalam pelatihan ini kita juga menghadirkna pemateri yang memang sudah ahli dalam bidangnya.” ujar H.T. Ibrahim. ST.MM dalam sambutannya.


Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan mandiri masyarakat dalam menghadapi bencana. Artinya, masyarakat harus mampu melakukan serangkaian upaya yang dilakukan sendiri dengan memberdayakan dan memobilisasi sumber daya yang dimiliki masyarakat desa untuk mengenali ancaman dan risiko bencana yang dihadapi.


“Dengan diselenggarakan pelatihan ini kami berharap bahwa semakin sadar akan kondisi bencana yang terjadi kedepannya, sehingga kita bersama lebih tangguh lagi dalam menghadapi sebuah bencana.” Tutup H.T Ibrahim.


Dalam Kegiatan ini menghadirkan pemateri pakar kebencanaan Dari BPBD Kota Banda Aceh Yang di Wakili oleh Putrayana, SE yang membawa Materi Tentang Karakteristik Bencana.


kemudian dilanjutkan Oleh Nabella, S.Kep dengan Materi Peran Psikologis Bencana Untuk meningkatkan Kapasitas Masyarakat sesi siang di isi Oleh Sudirman Hasan Sekretaris Jenderal Forum LSM Aceh dengan Judul materi Tanggung Jawab dan peran Elemen Masyarakat sipil dalam Pengurangan Resiko bencana berbasih Komunita, kemudian Hadir juga Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU., ASEAN.Eng mantan Rektor Unsyiah, juga saat ini menjabat Ketua pakar Forum PRB Aceh, dan pemateri pemeteri lain seperti Muhammad Hasan S.Si, M.Si.


Dr. Nasruzaman Pakar CSR dengan Materi “Potensi Pemanfaatan CSR Dalam Pengurangan Resiko Bencana” kemudian ada Rizki wan Oktabina dan Juga Hadir pemateri Arianto yang juha Mantan Tim asistensi BPBD Provinsi Papua Barat.


Pada pelatihan Ini Prof. Dr Samsul Rizal, Mantan rektor Universitas Syiah kuala menjelaskan Tentang Pentingnya Alat Teknologi Peringatan Dini Bagi Kota Banda Aceh.  Peringatan Dini(EWS); Peringatan kepada masyarakat tentang bencana yang akan mengancam, Seperti, bahaya tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi, aliran lahar akibat letusan gunung berapi, perubahan muka air sungai, badai.


Kemudian Konsep sistem peringatan dini terdiri dari empat unsur yaitu: pengetahuan tentang risiko bencana,  layanan pengawasan dan peringatan yang memenuhi syarat,  penyebaran informasi dan komunikasi yang efektif, kemampuan merespon Agar pengawasan dan peringatan memenuhi syarat serta penyebaran informasi dan komunikasi yang efektif; maka perlu sistem early warning yang terintregrasi.


peserta yang mendengarkan penjelasan prof samsul sangat antusian pada saat menjelaskan kebijakan kebijakan yang perlu dilakukan untuk pengurangan resiko bencana, contoh kecil kebijakan pemerintah untuk sekolah sekolah Tentang pengadaan meja belajar yang kokoh untuk bias berlindung anak anak waktu terjadinya bencana Gempa. 


Kegiatan ditutup Oleh Ketua Forum PRB Aceh Hasan dibangka M.Si. beliau menekan rencana tindak lanjut dan kesediaan Forum PRB Aceh melakukan Fasilitasi dan pembelajaran secara gratis bila di undang oleh desa desa untuk melakukan pelatihan metigasi bencana ataupun gampong ingin menyiapkan desa tangguh bencana di Kota Banda Aceh. 


Pada saat penutupan Iskandar, S.PD mengatakan terima kasih pada semua pihak yang telah menyukseskan acara ini dan Khususnya Pak Bram dan BPBA yang telah Mempercayakan Lembaga Masyarakat Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh sebagai Pelaksana kegiatan ini.


Liputan/Rizki