DetikSarai|Legian - Data kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri dapat dimanfaatkan untuk semua keperluan, juga untuk industri perbankan serta keuangan, termasuk sektor financial technology (Fintech).
Pemerintah juga bertekad memperkuat industri fintech Tanah Air, sama-sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta asosiasi dan pelaku industri.
Mereka bersinergi melalui Indonesia Fintech Summit (IFS) dan mengusung tema Moving Forward Together: The Role of Digital Finance and Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability, di Padma Resort Hotel, Legian-Bali Jumat, 11/11/2022.
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh hadir sebagai pembicara bersama Dirjen Aptika Kemenkominfo, CEO Securemetric, dan Senior Technology Advisor World Bank sebagai Moderator.
Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, pihaknya tengah fokus menggalakkan penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID yang aman dan dipercaya.
"Digital ID mampu memberikan perlindungan kepada konsumen melalui kerja sama strategis antara pemerintah dengan swasta," Ujar Dirjen.
Sebelum mengarah ke Digital ID, Dirjen Zudan lebih lanjut, Dukcapil Kemendagri terus bertransformasi dan terus berproses dapat mencapainya. Transformasi yang menjadi bukti adalah bagaimana output 24 dokumen kependudukan berubah menjadi data, berlanjut simplifikasi proses pencetakan dokumen, dan transformasi dimulainya menerapkan tanda tangan elektronik.
"Kami juga turut mendorong berbagi pakai data dalam bentuk perjanjian kerja sama pemanfaatan data dengan berbagai lembaga. Proses ini sangatlah tidak mudah. Meski ketika pertama kali ini dilaksanakan kesiapan data Dukcapil baru pada kisaran 60 persen. Tetapi perubahan tidak akan pernah mau menunggu kita untuk siap," Tutur Zudan menandaskan.
Dengan transformasi Digital ID ini harus mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada pada sektor fintech, dan memberikan perlindungan kepada masyarakat sebagai konsumennya.
"Identitas Kependudukan Digital dapat menjadi sumber data yang aman dan reliable dalam proses verifikasi dan otentifikasi," Tutup Dirjen Dukcapil itu
Dukcapil