DetikSarai, Surabaya -
dinginnya embusan angin Malam kian kelam,
Mengapa enggan terpejam
mata ini
Adakah yang mengganggu?
Ku tahu ada yang mengusik
Tapi apakah itu?
Ku tak mengerti malam
Ku coba membuang rasa yang tiba-tiba hinggap di hati
Berharap ku temukan ketenangan
Agar mata bisa terpejam untuk tidur ber, istirahat namun susah Untuk pejamkan mata untuk Beristirahat.
Embusan Angin malam Namun seperti sesak dada kurasa
Ada yang hilang dari relung
Buat diri berkeringat dalam gelisah meriang rasanya semua tulang rusuk kita di malam senin ini sangat dingin dan Shahdu Aura Dinginnya Embusan Angin malam Susah Untuk Pejamkan Mata Untuk Tidur Beristirahat.
Oh angin ....bolehkah bawa gundahku pergi?
Ku ingin rehatkan raga di peraduan
Agar damai lelapku malam ini?
(REDAKSI)