Notification

×

Iklan

Iklan

STIKes Maranatha Kupang Angkat Sumpah 40 Mahasiswa Perawat Profesi Ners

Selasa, 01 Februari 2022 | Februari 01, 2022 WIB Last Updated 2022-11-17T05:24:37Z

DetikSarai, Kupang - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang yang bernaung dibawah Yayasan Maranatha Nusa Tenggara Timur (NTT) perdana lantik dan angkat sumpah 40 mahasiswa Perawat Profesi Ners VIII angkatan pertama exit exam


Pelantikan dan angkat sumpah 40 mahasiswa Profesi Ners bertempat di Hotel Cahaya Bapa, Kota Kupang, NTT pada Senin, 31/01/2022 Pukul 09: 00 Wita - Selesai dengan pimpinan sidang senat terbuka Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi NTT, Aemilianus Mau


Dalam pantauan sejumlah awak media, sidang senat terbuka diawali dengan tarian penyambutan para tamu undangan serta dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta dan pembacaan Surat Keputusan (SK) angkat sumpah


Sebelum diangkat sumpah, dilakukan penyerahan ijasah kepada 40 mahasiswa Perawat Profesi Ners oleh Ketua STIKes Maranatha Kupang, Ns, Stefanus M.Kiik M.Kep.,Sp.Kep.Kom


Ke- 40 mahasiswa Profesi Ners diangkat sumpah dengan dikukuhkan menurut agama yang dianut masing-masing yakni Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Islam oleh para rohaniawan


Setelah diangkat sumpah, dilanjutkan dengan tandatangan berita acara angkat sumpah oleh Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Aemilianus Mau, Ketua STIKes Maranatha Kupang, Ns, Stefanus M.Kiik M.Kep.,Sp.Kep.Kom dan perwakilan mahasiswa

Demikian ungkapan isi hati mahasiswa Perawat Profesi Ners sebagaimana diwakili oleh Zeasly T Neolaka, S.Kep.,Ners mengatakan dosen-dosen kami di kampus STIKes Maranatha Kupang memeluk kami meyakinkan kami bahwa setiap hari dinamika selalu hadir dalam binar yang sama menghangatkan diantara yang sebelumnya penuh gulita glanang dan tidak akan terhenti selama semesta masih dicintai oleh sang Esah, lalu harus berapa lama lagi dalam cengkraman ketakutan, harus berapa lama lagi kami melipat sayap dan menelan terbang melihat tenaga kesehatan yang di hisap oleh corona, kami menolak untuk diam memilih untuk mengepakan sayap pertama 30 November 2020 pada saat itu kasus covid-19 di Indonesia menyentuh angka 5.38.883 kasus, STIkes Maranatha menjadi kampus pertama yang menurunkan mahasiswanya ke lahan praktek.


“Kami mungkin Ners era covid tapi kami pun berproses dengan layak, keberanian kami teruji dibandingkan ners lainnya. Kini sarjana keperawatan ners telah lalu masing-masing kita dengan bangga memasang lencana PPNI di atas kardian yang berdetak ini bukan sekedar lencana ini merupakan simbol dari tanggung jawab yang perlu diemban lalu harus seperti apa? Kita menerima dan mempertanggung jawabkan gelar sarjana keperawatan ners" Ujar Zeasly

Ketua STIKes Maranatha Kupang, Ns, Stefanus M.Kiik M.Kep.,Sp.Kep.Kom dalam sambutannya mengatakan


"Kami merasa bahagia, bangga sekaligus haru, haru terutama dengan sambutan sepatah kata dari lulusan ners baru, penuh dengan puisi dan kata-kata yang penuh makna, selaku insitusi kami bersyukur bahwa momen hari ini menjadi bukti nyata bahwa pada lembaga STIkes Maranatha Kupang yang masih tetap eksis dan terus berupaya dalam rangka menyiapkan sumberdaya manusia kesehatan khususnya tenaga perawat yang profesional dan berkompeten dalam menghadapi persaingan global,”Ungkap Stefanus

Sementara itu Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Aemilianus Mau dalam sambutannya mengatakan


"Kita dorong bahwa untuk percepatan pelayanan yang ada tenaga keperawatan di desa, satu desa satu perawat, apa lagi di Nusa Tenggara Timur kita topografinya berbeda dengan provinsi lainya jalan kaki segala macam kalau tidak ada tenaga kesehatan di sana bagaimana masyarakat bisa dilayani dengan baik, jadi ini tolong peluangnya, sekarang ada tawaran untuk perawat desa ada peluang itu tapi tidak mau melamar karena saya  tidak mau kerja di desa nah itu yang rugi sendiri, ada juga kerja di swasta juga tidak mengambil kesempatan, kemudian juga ada tawaran ke luar negeri.


Setelah keluar dari sini starnya sama-sama tidak bergantung lagi dari cumlaude ke tidak cumlaude siapa yang berlari lebih cepat siapa yang membaca peluang ini siapa yang memilikinya dia yang tiba duluan" Pesan Ketua DPW PPNI


Acara sidang senat terbuka ini diakhir dengan penyerahan bunga kepada mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi dan tergolong lulusan dengan predikat sangat memuaskan/cumlaude, foto bersama serta ramah-tamah

Untuk diketahui bersama, dari 40 mahasiswa perawat profesi ners yang telah diangkat sumpah tercatat 4 orang yang mendapat IPK tertinggi yang disebut lulusan terbaik yakni Zeasly T. Neolaka, S.Kep.,Ners (IPK 3,96), Victoria A. Wadu, S.Kep.,Ners, Paskalis S. Jemaut, S.Kep.,Ners dan Richard A. Nggonggoek, S.Kep.,Ners


Turut hadir Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha Nusa Tenggara Timur, Drs.Samuel Sellan, Rohaniawan, Para dosen-dosen dan pejabat struktural STIKes Maranatha Kupang, Kepala Desa Manusak (Desa Binaan), Arthur Ximenes, para orang tua mahasiswa serta tamu undangan lainnya.


(Tim)