DetikSarai, Kupang, - Pelatihan Kelas Ibu Balita Bagi Mahasiswi Prodi D-lll Kebidanan STIKes Maranatha Kupang TA. 2020/2021 yang di hadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan STIKes Maranatha Nusa Tenggara Timur, Drs. Samuel Selan, dan Ketua STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.,Ns.,M.Kep, serta para dosen-dosen Bertempat di Aula kelas lllC STIKes Maranatha Kupang pada Senin, 04/10/2021.
Dalam Pantauan awak Media, acara pelatihan tersebut di awali dengan Doa Pembuka dan membaca berita acara Pelatihan, digelar secara tatap muka atau offline dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (prokes).
Acara pelatihan ini dipimpin oleh Ketua STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.,Ns.,M.Kep,
Dalam sambutan Ketua STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.,Ns.,M.Kep, berharap bahwa adik-adik masuk ke kelas ini dalam keadaan lapar dan haus, Karena kalo adik-adik tidak lapar dan haus maka tidak akan senang tidak akan bahagia ada di ruangan ini, dalam arti lapar dan haus akan ilmu pengetahuan.
"Saya berharap bahwa adik-adik masuk ke kelas ini dalam keadaan lapar dan haus, kenapa saya katakan demikian? Karena kalo adik-adik tidak lapar dan haus maka tidak akan senang tidak akan bahagia ada di ruangan ini, dalam arti lapar dan haus akan ilmu pengetahuan,
Oleh karena itu kalo adik-adik lapar dan haus akan ilmu pengetahuan maka ikutilah kegiatan yang luar biasa hari ini dengan pembicara-pembicara juga sangat kompeten, Kelas ibu ini sangat penting adik-adik semua NTT selalu menjadi sebutan dalam setiap pertemuan-pertemuan, di bidang nasional baik di tingkat dunia sebut saja stanting NTT masih merupakan salah satu provinsi yang tertinggi 42,7% angka stanting provinsi itu adalah NTT, sementara angka nasional hanya 30,8% kita jauh dari angka nasional, angka kematian ibu dan bayi itu masih tinggi oleh karena itu dengan bidan-bidan yang terampil yang menguasai Ilmunya diharapkan angka kematian ibu dan bayi angka kematian stanting bisa ditekan, oleh karena itu adik-adik kami semua harapkan untuk selama beberapa hari pelatihan ini betul-betul adik-adik ikuti dengan baik supaya lebih kompeten dalam menangani masalah-masalah yang terkait dengan kesehatan Ibu, kesehatan bayi, maupun kesehatan reproduksi.
Pada kesempatan ini kami juga sangat mengharapkan Narasumber agar memberikan ilmu terbaiknya pada para mahasiswa sekalian supaya mereka menjadi betul-betul bidan yang berkompeten dan juga kami harapkan kepada panitia bisa berjalan dengan baik " Harap Stefanus dalam sambutanya.
Dalam sambutan Ketua Dewan STIKes Maranatha Nusa Tenggara Timur, Drs. Samuel Selan, mengatakan melayani pasien harus mengutamakan ramah tamah dan mudah senyum dalam menyabut ibu-ibu yang hamil.
"Institusi selalu berupaya untuk mencari sesuatu yang diajarkan untuk dipakai sebagai senjata yang ampuh setelah kalian tamat dari sini, kenapa saya katakan seperti itu? Karena banyak yang sudah lulus UKOM tapi masih cari yang lain dan tidak percaya diri dengan ilmu yang dimiliki oleh mereka dan ini baik untuk kamu karena yang dipakai memiliki keterampilan-ketrampilan yang dimiliki oleh kamu, oleh karena itu yang juga jago menyusun kurikulum itu yang dicari untuk dimiliki ditempat kalian sehingga menjadi terampil, satu hal lagi yang ingin saya katakan pada semua bidan ketika pasien datang membangun tapi ini bukan di kupang. Yang kedua ramah tamah dalam menyabut ibu-ibu yang hamil, memang benar di kupang dalam pelayanan sulit senyum, apalagi kita hitam itu susah, kita ambil psikolog dari mana ko supaya bidan-bidan kita senyum, pelatihan yang baik untuk adik-adik dan kamu harus ingat pesan saya ini bahwa kontrak serum bidan itu melayani pasien dengan baik, orang sakit dimana saja kamu punya senyum saja tertolong 25% aduh Tuhan tolong, baik di puskesmas dan rumah sakit harus tetap senyum" ungkap Samuel.
Pelatihan kelas Ibu wajib diikuti oleh semua mahasiswa, Peserta yang mengikuti adalah semua mahasiswa semester VI dan telah menyelesaikan semua materi dan peserta diharapkan mampu melakukan yang di harapan dalam melayani pasien.
(Tim Liputan)