Notification

×

Iklan

Iklan

Jangan Ngurus Ranah Kostrad Kalau Bukan Anggota Kostrad Atau Kalau Bukan Anggota Tni Ad

Minggu, 17 Oktober 2021 | Oktober 17, 2021 WIB Last Updated 2021-10-17T03:41:12Z

 


DetikSarai, Kupang, - Baru baru ini Pangkostrad Menyampaikan Pengarahan kepada semua anggota Kostrad tentang kesetaraan Agama. Maksud dari Letjen TNI Dudung Abdurahman selaku Pangkostrad agar Para anggota Kostrad terus menjaga toleransi antar umat beragama di lingkungannya bahkan supaya adanya persatuan dan kesatuan dalam tubuh Prajurit TNI yang berdasarkan Sapta Marga Serta Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI tersebut tidak mudah luntur karena kalau luntur maka akan timbul disintegrasi. 

Jadi sangat salah besar kalau ada orang yang mengatakan bukan ranah Pangkostrad membicarakan perihal toleransi Agama di Tubuh TNI . 

Kita semua perlu mengingat bahwa Benteng Pancasila Adalah TNI. Dan tidak boleh ada orang lain yang boleh mengatur ngatur perihal Toleransi antar umat beragama ditubuh Kostrad maupun tubuh TNI. Ibaratnya kalau bukan anggota Kostrad atau kalau bukan Anggota TNI . Nggak usah masuk keranah TNI atau Kostrad.

Letjen TNI Dudung Abdurachman selaku Pangkostrad memiliki pandangan jauh ke depan dan perlu bertindak sekarang untuk mengingatkan Prajurit Kostrad untuk hidup bertoleransi serta tidak terkotak-kotak oleh agama yang dianut. Memang semua agama memiliki pemahaman Theologi masing masing. Tetapi perlu diingat bahwa anggota Prajurit TNI itu menganut agama agama yang diakui di Negara ini dan Tentara Nasional Indonesia. Tentaranya Bangsa Indonesia dimana Indonesia adalah Negara yang berideologi Pancasila. Dan TNI memiliki Sapta Marga. Sumpah Prajurit serta 8 Wajib TNI. Dan dari ketiga Doktrin Tersebut jelas disebutkan Membela Ideologi Negara serta tidak mengenal menyerah. 

Kita harus betul betul menyadari dengan akal sehat bahwa TNI adalah Tentara Nasional Indonesia. 

Tidak bisa kita mengarahkan untuk tidak berPancasila atau tidak Bersapta Marga dan Sumpah Prajurit. 

Para Pahlawan atau Pendahulu TNI juga terdiri dari bermacam macam agama bahkan aliran kepercayaan tetapi mereka bersatu berjuang dari Sabang Sampai Merauke tanpa melakukan Perbedaan Suku Ras dan Agama. Tujuan mereka adalah Merdeka atau Mati Demi Bangsa dan Negara ini. 

Jadi kalau kita masih mau dipecah belah karena perbedaan maka sangat malu kita kepada Para Pahlawan yang telah mendahului kita. Ibaratnya kurang cerdas. Atau dengan Kata lain akal dan pikiran mundur 500 tahun kebelakang, Sedangkan para Pahlawan memiliki pikiran lebih cerdas dan Lebih maju 1000 Tahun ke depan sehingga mereka berjuang tanpa melihat perbedaan yang ada. 

Letjen TNI Dudung Abdurachman Selaku Pangkostrad memiliki Pandangan Jauh ke depan dan memiliki kecerdasan Intelek tual. Sehingga tidak mau anggota Kostrad terpecah belah karena perbedaan Agama, Suku, dan Ras. Karena TNI adalah milik Bangsa Indonesia. Bukan milik orang perorang yang sesuka hati memprotes tanpa dasar Intelektual tanpa melihat betapa Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia. 

Mari kita semua sadar bahwa betapa pentingnya Pancasila serta NKRI Harga Mati. 

Semua yang dikorbankan oleh Pahlawan yang mendahului kita demi tegaknya NKRI yang BerPancasila adalah Sangat Penting dan Perlu dipertahankan sampai Dunia berakhir. 


Penulis

Drs. T. Christian Lescrow. B. STh. MM. 

Pengamat Politik dan Sosial Masyarakat. 

Pimpinan Redaksi Media On line dan TV Star News Indonesia.