DetikSarai, Kupang, - Ada pepatah semakin tinggi suatu pohon maka semakin mendapat terpaan angin apalagi bila yang menerpa angin yang keras dan Pohon tersebut di atas ketinggian.
Hidup kita sebagai manusia juga. Ada mirip dengan perumpamaan pohon tersebut. Akan tetapi ada pohon yang tetap kokoh mampu bertahan dari terpaan angin tersebut bahkan akar pohon tersebut semakin kuat masuk kedalam tanah untuk menopang pohon agar tetap berdiri kokoh dan teguh serta tidak goyah.
Akhir akhir ini kita sering melihat di youtube ataupun di medsos tentang orang-orang yang sering nyinyir kepada sesama karena tidak sealiran dengan mereka atau tidak mengikuti kemauan mereka. Hal itu memang sering terjadi dalam kehidupan ini.
Suatu hal yang perlu kita ingat bersama bahwa apabila akar kebaikan yang kita buat akan menjadikan kita bisa berdiri kokoh teguh dan tidak tergoyahkan.
Jika kita melihat sejarah hidup dari Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman merupakan sosok yang berakar kepada kebaikan dan ketulusan hati serta nasionalis hal itu bisa kita lihat di Youtube semua orang bisa mengaksesnya secara bebas. Jelas kita bisa belajar hal hal yang terbaik dan prinsip hidup yang luar biasa di YouTube: Kisah Pengantar Koran Menjadi Seorang Jenderal TNI. Atau masih di YouTube Dudung Abdurachman, Loper koran dan keberanian bersikap Jenderal TNI.
Wawancara eksklusif para Youtuber dengan Panglima Kostrad Letjen Dudung Abdurachman tentunya sangat bermanfaat untuk pendidikan bukan hanya bagi Taruna Akmil atau bagi Prajurit tetapi generasi Jaman Now pun sangat terpesona bahkan ada yang mengatakan aku ingin memiliki sifat seperti itu agar hidup bisa lebih bermanfaat bagi sesama.
Akar dari kebaikan dan berpandangan positif terhadap semua orang perlu kita ajarkan ke anak anak kita seperti halnya Pengalaman Seorang Panglima Kostrad yang meniti karir sejak awal dari keluarga yang sederhana dan bukan itu saja Dia dilahirkan oleh seorang Ayah yang berjuang untuk kemerdekaan negara ini yaitu Tentara Pelajar
Tentara yang berjuang demi kemerdekaan bagi negara ini. Ibarat akar perjuangan sudah terpatri didalam hidup seorang Letjen TNI Dudung Abdurachman Selaku Pangkostrad.
Kata kata kunci dari Pangkostrad yang harus tetap di ingat ialah harus mengerti Tujuan hidup kita untuk apa dan Mengasihi sesama Manusia serta murah hati dan ringan tangan membantu sesama.
Dari kata kata kunci dari Kepemimpinan Letjen TNI Dudung tersebut tidak terlihat seperti yang dituduhkan dari tulisan segelintir orang kepada Pangkostrad bahwa Pangkostrad adalah Tentara Radikal.
Tuduhan-tuduhan tersebut tidaklah benar.
Karena sudah dibuktikan sendiri oleh Letjen TNI dudung Abdurachman yaitu Nasionalis sejati dan Dalam sejarah hidupnya kita bisa lihat dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana dan penuh dengan perjuangan yang berat. Seseorang yang pernah mengatasi kesulitan hidup dan Sukses maka akan lebih menghargai sesama manusia serta menjunjung tinggi Hak asasi manusia dan didalam hatinya selalu ada cinta Kasih kepada sesama manusia. Sehingga apabila melihat ketidak beresan orang menekan orang dengan dalih apapun maka hati nurani akan bertindak untuk membela kebenaran dan keadilan. Letjen Dudung Abdurachman yang dianggap kontroversial oleh segelintir orang tertentu mungkin sifat atau prinsip hidup yang baik yaitu mengasihi sesama tidak ada dalam pikiran mereka. Sehingga apa yang terbaik yang telah dilakukan oleh Letjen TNI Dudung Abdurachman sejak Beliau menjabat jadi Gubernur Akmil sampai dengan Beliau menjadi Pangdam Jaya tentunya tidak ada artinya dimata mereka karena kalau sudah berprasangka negatif kepada orang lain tentunya merupakan cerminan dari pribadi orang yang berprasangka negatif tersebut.
Rakyat sudah pintar sekarang sehingga kita tidak bisa lagi menjastifikasi seseorang dengan stempel yang negatif karena tidak suka kepada orang tersebut. Atau karena tidak sealiran.
Letjen TNI Dudung Abdurachman bukan Tentara yang Radikal tetapi Tentara yang Sangat Nasionalis dan Humanis serta Pancasilais. Beliau tidak anti agama tertentu tetapi merangkul semua untuk berbuat kebaikan dan Cinta kasih bagi sesama manusia.
Semakin tinggi Suatu pohon semakin diterpa angin kita sebagai rakyat Indonesia tidak perlu khawatir terhadap terpaan angin negatif dari segelintir orang yang menerpa Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Karena kita tahu mana yang sangat berkualitas atau yang tidak berkualitas. Yang Nasionalis atau yang tidak Nasionalis
Penulis :
Drs. T Christian L Bengngu . STh. MM
Pimpinan Redaksi Star News Indonesia.
Pengamat Politik dan Sosial Masyarakat